Pendidikan Jasmani adalah mata pelajaran yang diikuti seluruh siswa, yang mempunyai ciri khas sendiri yakni memberikan pengetahuan, keterampilan gerak, peningkatan kebugaran jasmani, sikap-sikap positif melalui pengalaman gerak

Rabu, 26 Oktober 2011

Physical Fitness Test

Sekarang saya sedang semangat-semangatnya melakukan Physical Fitness Test di sekolah. Alasan saya melakukannya (jujur) karena sedih dengan kondisi fisik (kebugaran) anak-anak sekarang, terutama setelah saya mengajar di sekolah baru ini. Seingat saya, pada saat saya berada pada tingkat ini (SMA) status kebugaran saya atau teman-teman seumur secara umum tidak seburuk ini. Setelah sekolah kita masih bisa bermain, olahraga, atau aktivitas lainnya yang justru membuat kita tambah semangat. Bahkan keesokan harinya kita merasa segar dan siap ke sekolah. Begitu pun saya, dengan aktivitas fisik yang banyak tetapi saya masih segar bugar untuk malam hari dan esok hari. Lebih kurang, pagi sampai siang sekolah, sore ekskul basket, malam hari masih nongkrong sama teman-teman di rumah. Libur sekolah juga masih diisi dengan aktivitas fisik, latihan bahkan pertandingan basket atau sepak bola saya ikuti.
Pendapat saya juga di iyakan oleh dua teman saya setelah kita (para guru) melawan anak-anak yang bergabung dengan klub basket sekolah. Sudah kalah skill, fisik pun kalah. Mau apa lagi? Saya percaya bahwa hanya ada 3 hal yang penting dalam olahraga prestasi, fisik, teknik, dan mental. Dengan fisik dan teknik kalah sudah hampir pasti bahwa kekalahan yang akan mereka derita.
Sungguh ironi dan menyedihkan untuk saya yang berlatar belakang guru pendidikan jasmani dan kesehatan jika melihat anak-anak didik saya seperti itu. Terlebih, melihat kondisi fisik anak secara luas pada saat ini. Dengan alasan itulah saya mengadakan Physical Fitness Test untuk anak-anak agar mereka lebih menyadari (semoga, aaamiiinnn) untuk hidup dengan lebih aktif agar hidupnya pun dapat lebih berkualitas.
Butir-butir tes yang saya lakukan lebih kepada General Fitness (Health-related), seperti; kemampuan cardio, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan, dan komposisi tubuhnya. Lebih jelasnya dan secara berurutan seperti yang berikut ini:
1.   PACER (Progresive Aerobic Cardiovascular Endurance Run)
2.   Curl-Up
3.   Trunk Lift
4.   Push-Up
5.   Flexed Arm Hang
6.   Shoulder Stretch
7.   Sit and Reach
8.   BMI (Body Mass Index)
Beberapa orang tua yang datang saat akhir tahun ajaran yang saya anggap menghargai olahraga saya berikan hasilnya. Rata-rata dari mereka terkejut dengan hasil tersebut karena pada umumnya hasil tes tersebut rendah bahkan banyak yang sangat rendah dari normatif yang ada.
Referensi yang saya ambil adalah dari buku Fitnessgramm Acrivitygram Test Administration Manual (2007) yang dikembangkan oleh The Cooper Institute.