Pendidikan Jasmani adalah mata pelajaran yang diikuti seluruh siswa, yang mempunyai ciri khas sendiri yakni memberikan pengetahuan, keterampilan gerak, peningkatan kebugaran jasmani, sikap-sikap positif melalui pengalaman gerak

Jumat, 25 Maret 2011

Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani terdiri dua buah kata yang merupakan mata pelajaran yang ada di sekolah sampai tingkat atas. Bahkan di beberapa universitas mengadakan mata kuliah pendidikan jasmani sebagai mata kuliah yang wajib diambil.




Dengan demikian pembelajaran bukan hanya dikelas (gambar kiri bawah) melainkan dapat dilakukan dimana saja. Seorang pelari estafet ke-4 diatas (gambar kiri atas) adalah pelari tercepat di sekolahnya. Saat mengikuti lomba atletik tersebut dan memasuki memasuki babak final, dia akhirnya mengetahui bahwa walaupun dia sudah berlari sangat cepat tetapi sekolahnya tetap saja tidak dapat menjuarai lomba tersebut. Ada beberapa faktor penyebabnya, tetapi yang penting dia sadari adalah bahwa walaupun sudah mengetahui dirinya dapat berlari dengan cepat tetapi ternyata masih banyak lagi pelari yang dapat berlari lebih cepat darinya. Dengan begitu dia harus terus melatih kemampuannya (belajar). Bukan hanya itu, dia pun harus menyadari untuk dapat menerima keadaan. Di saat seperti ini jelas butuh adanya pembimbing/guru yang dapat mengarahkannya agar pengalaman yang telah dia dapat dari lomba ini menjadi lebih terarah dan bermakna. Jika ada kesalahan dalam hal ini maka mungkin saja dia menjadi individu yang tidak mau bekerjasama karena bisa saja dia beralasan karena teman-temannya (pelari pertama sampai ke tiga) tidak bisa berlari dengan cepat yang akhirnya menyebabkan sekolahnya kalah. Hal ini tentu tidak kita inginkan.


Morse membagi dua hal untuk mengartikan pendidikan, yaitu pendidikan liberal dan pendidikan umum. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa:

Pendidikan liberal lebih menekankan bagaimana caranya materi yang diberikan pengajar dapat dipahami oleh pelakunya. Sebisa mungkin materi diberikan secara tuntas. Hal ini terlihat di bangku kuliah, dimana dosen memberikan materi terlepas pelakunya (mahasiswa) mendengarkan/memperhatikan atau tidak, yang penting materi sudah diberikan. Dengan demikian hal ini membutuhkan peran yang aktif dari pelakunya untuk bertanya atau apapun berkaitan dengan materi jika dia menganggap belum menguasai materi. Pendidikan ini lebih mengarah ke pengajaran.

Pendidikan umum berharap pelakunya (siswa) dapat terbentuk secara menyeluruh. Bukan hanya sisi pengetahuan akan materi (kognitif) yang diberikan saat pengajaran tetapi nilai-nilai luhur pendidikan (afektif) diberikan saat itu juga. Mungkin jika diartikan lebih ekstrem bahwa lebih baik mempunyai moral yang baik terlebih dahulu setelah itu baru dibekali pengetahuan. Pendidikan ini lebih mengarah ke arti sesungguhnya, mendidik.


Pendidikan jasmani dapat diartikan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani dapat saya simpulkan bahwa pendidikan yang sifatnya menyeluruh. Beberapa hal di bawah ini adalah pemaparannya dilihat dari 3 aspek.

Psikomotor
Dengan menyandang nama pendidikan jasmani, sudah menjadi hal yang lumrah jika aktivitas pada kelas ini lebih banyak beraktivitas fisik. Dengan banyaknya aktivitas gerak pada proses pembelajaran di kelas, maka siswa di sekolah dasar diharapkan mempunyai keterampilan gerak dasar yang baik. Namun, jika pengajaran penjas diadakan di tingkat yang lebih tinggi (SMA), kesadaran akan pentingnya kebugaran dan kesehatan adalah tujuan utamanya. Sehingga mereka mampu membuat program atau rencana untuk menjaga kebugaran dan kesehatan untuk dirinya, bahkan untuk orang lain.

Kognitif


Afektif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar